Arti Kebahagiaan Sesungguhnya
3 Okt 2011
Tulis Komentar
Apa itu kebahagiaan? Memiliki kekayaan yang tidak habis dipakai seumur hidup? Ataukah bersama sekelompok teman baik bersuka-cita menikmati keindahan alam?
Ketika orang lain melakukan kesalahan kepada kita,
kita masih dapat bertoleransi, dengan demikian barulah akan memperoleh
kebahagiaan sejati.
Bertoleransi dapat membuat seseorang menjadi semakin teguh. Artinya:
“Jangan menggunakan kesalahan orang lain untuk menghukum diri sendiri.”
Han Xin, jenderal besar pendiri Dinasti Han, pernah diprovokasi oleh
seorang berandal di pasar, untuk dapat lewat Han Xin dipaksa harus
merangkak melalui selangkangannya.
Han Xin tidak ingin konflik terjadi dengannya, setelah berpikir sesaat
akhirnya ia menyetujui permintaan yang tidak logis ini. Sekalipun telah
dihina, Han Xin masih tidak ingin mencela pihak lain. Dengan sikap yang
terang dalam menghadapi masa-masa sulit, sehingga hatinya menjadi
semakin kokoh, seperti keuletan rerumputan dalam menghadapi angin dan
hujan, sulit untuk dipatahkan. Yang paling patut dibanggakan seseorang
bukanlah keberhasilannya, melainkan sikapnya terhadap kegagalan.
Toleransi dapat membuat seseorang menjadi lebih berani. Inilah yang
disebut: ”Ketika Anda bertoleransi kepada orang lain tidak akan terdapat
musuh.”
Saya ingat sebuah cerita yang terjadi di India. Ketika Sang Buddha
masih hidup, karena sesuatu alasan pernah ada orang yang iri hati
terhadapnya. Mereka ingin membunuh Sang Buddha, maka mereka berencana
menempatkan seekor gajah besar yang mabuk di jalan yang akan dilalui
Sang Buddha agar menabrak Sang Buddha.
Pada suatu hari Sang Buddha benar-benar melewati lembah itu, orang yang
iri padanya menempatkan gajah yang telah mabuk tersebut. Gajah itu
datang menerjang ke arah Sang Buddha. Dengan penuh toleransi, kasih
sayang, kedamaian dan ketenangan Sang Buddha memandang gajah tersebut.
Pada saat itu juga, si gajah menghentikan langkahnya, dan Sang Buddha
tak diterjangnya.
Toleransi dapat membuat orang lebih berpikiran terbuka. Xie Kunshan salah seorang pelukis pria dengan mulut, menjadi cacat karena tidak sengaja menyentuh kabel listrik ketika bekerja.
Toleransi dapat membuat orang lebih berpikiran terbuka. Xie Kunshan salah seorang pelukis pria dengan mulut, menjadi cacat karena tidak sengaja menyentuh kabel listrik ketika bekerja.
Arus listrik mengaliri seluruh tubuhnya, ketika siuman mendapati
dirinya telah berada di rumah sakit. Dia menatap pilu kedua lengannya
yang telah diamputasi, merasakan seluruh kejadian, dia berharap ini
hanya merupakan sebuah mimpi buruk.
Setelah kesehatannya pulih, ada orang yang mengusulkan agar dia menjadi
pengemis, yang dapat menyambung hidup hanya dengan meletakkan sebuah
mangkuk di depannya. Namun pemuda ini berkata, “Saya hanya melihat apa
yang saya miliki, bukan melihat apa yang tidak saya miliki.” Kemudian
dia berjuang menciptakan metode makan tidak dengan tangan, kemudian
mulai menulis dan menggambar dengan mulut, pada awalnya sangatlah sulit
dan menyakitkan.
Atap rumah Xie Kunshan banyak yang bocor, setelah menghadapi hujan
lebat semalam suntuk. Pada saat itu ia masih duduk di sekolah menengah
atas, ia meminta adik perempuannya memperbaiki buku yang rusak. Ketika
membuka paku bukunya, karena kurang hati-hati, telah membentur mata
kanannya sehingga selaput jalanya terlepas, dengan demikian ia
kehilangan pula sebuah mata yang dapat mengamati dunia luar.
Setelah memasuki dunia seni, dengan pikiran yang lebih terbuka ia
melewati lembah kehidupan yang justru membuatnya melupakan penderitaan.
Kalau saja pada saat itu ia tidak dapat melepaskan kondisi yang
dihadapinya, menuruti kata orang menjadi pengemis, membenci manusia atau
sepanjang hari menangis, tidak akan berkesempatan untuk belajar
memiliki pikiran terbuka dan membuat diri sendiri berhasil.
Manusia kadang-kadang mungkin saja dapat diselimuti awan kemuraman oleh
karena kesalah-pahaman; mungkin juga di dalam perjalanan hidup kita
perlu berdoa untuk memperoleh perisai kekuatan. Biarlah keberanian
mengembangkan visi baru, biarlah pikiran terbuka membawa kita menghadapi
wajah asli kehidupan, menuju ke kehidupan yang lebih cemerlang dan kaya
makna.
Belum ada Komentar untuk "Arti Kebahagiaan Sesungguhnya"
Posting Komentar