Skenario Kehidupan
24 Jul 2011
Tulis Komentar
Manusia Seperti Robot
System
kerja manusia boleh dikatakan seperti robot. Dia menjalani kehidupan sesuai
dengan peta internal / internal map /
life script yang sudah ada dalam dirinya, tepatnya di pikiran bawah
sadar. Jika di peta internal tertulis hanya mendapat penghasilan setara 2 juta rupiah
per bulan, maka sekeras apapun usaha untuk mendapatkan penghasilan 10 juta
rupiah per bulan, tetap saja penghasilannya tidak akan pernah meningkat. Banyak
orang menamakan hal tersebut takdir atau ‘suratan nasib’.
Hanya
sedikit orang yang mengerti bahwa : Peta kehidupan tidak dibentuk oleh diri sendiri, tetapi
dibentuk oleh lingkungan sejak kita usia 3 bulan dalam kandungan, dan dengan
upaya tertentu, kita bisa mengubah nya sesuai jalan hidup yang kita inginkan.
Karena
hanya sedikit orang yang mengerti tentang hal ini, maka banyak sekali orang
yang tidak bisa berubah kehidupannya. Mereka mencoba bekerja lebih keras dan menempuh
pendidikan yang lebih tinggi dengan harapan bisa mengubah nasib. Tetapi apa
yang terjadi? Nasib mereka tidak banyak berubah. Dari penelitian, 80%
profesional berpenghasilan besar, diatas 20 juta per bulan (tahun 1994), jatuh
miskin di usia tuanya. Mengapa demikian, karena memang bukan pendidikan tinggi
dan kerja keras yang akan menentukan kesuksesan seseorang. Yang menentukan
kesuksesan adalah, apakah kita bisa
mengubah Mindset, atau lebih
tepatnya, mengubah skenario kehidupan kita. Pendidikan tinggi dan kerja keras
hanya berperan membantu kesuksesan.
Ribuan
tahun lalu, Budha berkata : ”Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran
adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk” (Dhammapala 1:1).
Banyak orang berusaha
berubah, dengan cara mengubah tindakan. Hal seperti itu tidak akan berhasil,
karena tindakan kita dikendalikan oleh pikiran bawah sadar. Setiap perubahan,
harus dimulai dari pikiran, bukan dari yang lain. Bukan dari tindakan, bukan pula
dari kebiasaan. Tindakan dan kebiasaan akan berubah dengan sendirinya, jika
pikiran berubah.
Internal
Map
Internal map
disebut juga life script/ skenario kehidupan,
adalah sekumpulan kepercayaan (belief)
tentang kehidupan. Baik kepercayaan dibidang finansial, keluarga, sosial,
fisik, mental dan spiritual. Semua belief
bersifat netral, tidak ada yang
benar maupun yang salah. Apapun yang menurut kita
benar, akan selalu ada orang lain yang berpikiran sebaliknya. Yang
penting bagi kita adalah, apakah belief
yang kita miliki tersebut mendukung pencapaian kemajuan, atau justru
sebaliknya, menghambat kemajuan. Belief yang menghambat, disebut mental block.
Misalnya,
kita ingin memiliki kekayaan atau penghasilan besar, tetapi di pikiran bawah
sadar ada belief yang mengatakan cari uang itu sukar. Maka sekeras apapun
bekerja, kita tidak akan pernah kaya. Pikiran bawah sadar tugasnya melindungi kita,
dan kekuatannya 9x lipat pikiran sadar. Jadi, walaupun kita sangat ingin kaya
(ingin = pikiran sadar), tetapi , tanpa kita sadari, pikiran bawah sadar
percaya bahwa cari uang itu sukar,
maka semua yang kita lakukan untuk bisa kaya, akan disabotase olehnya, karena pikiran
bawah sadar tidak ingin kita mendapat kesukaran. Dan jelas dia menang, karena
pikiran bawah sadar sangat kuat.
*Mungkin Anda heran
dan tidak percaya “Ah masak janin yang baru berusia 3 bulan” sudah bisa
menyimpan data?”. Kalau Anda berpikiran seperti itu Anda benar, Saya pun
semula berpikiran demikian. Tetapi sekarang setelah istri saya menjalani
Hypnotherapy pada tanggal 29 Januari 2010 yang lalu oleh Ibu Brenda ie-Mc
Rae,CCHt saya baru yakin benar. Dalam hypnotherapy tersebut kepada istri
saya dilakukan apa yang disebut “Past Life & Age Regression” (Regresi
ke Kehidupan / Masa Lalu) untuk mencari tahu akar permasalahan yang tidak
nampak di permukaan (pikiran sadar). Pada saat dilakukan regresi dan juga
setelahnya istri saya bisa bercerita dengan jelas/gamblang dan terperinci
bagaimana dia diperlakukan saat usia 5 bulan dalam kandungan. Dia tahu
bagaimana perasaan ibu/bapaknya saat
gembira, panik, sedih dan lain-lain, bahkan baju yang dipakai ibu/bapaknya
dia juga tahu. Pada saat dia dilahirkan dia juga tahu ditolong oleh siapa
(dokter, bidan atau dukun bayi), pakai baju apa dan juga tahu warna kain
yang dipakai ibunya saat melahirkan. Dia juga ingat benar pada usia berapa
saat digendong pertama kali oleh bapaknya dan bapaknya pakai baju apa, juga
mengerti bagaimana perasaan bapaknya saat itu. Saat usia 1 tahun dia juga
masih ingat dengan jelas dia diasuh oleh siapa, dimana dan baju yang
dikenakan dan lain-lain peristiwa, sampai usia 7 tahun. Padahal orang
tuanya gak pernah cerita sama sekali tentang hal ini. Berbeda dengan
hypnosis, kalau hypnotherapy si pasien tidak tidur, hanya pikiran sadarnya
tidak aktif (off), yang aktif adalah pikiran bawah sadar. Kalau hypnosis si
pasien dalam keadaan tidur, sehingga setelah bangun sama sekali nggak ingat
apa yang telah dilakukan. Sudah barang tentu apa yang dialami oleh istri
saya tersebut tidak akan pernah terbongkar seandainya dalam Hypnotherapy
kepadanya tidak dilakukan regresi, karena semua kejadian tersimpan sangat
kuat dipikiran bawah sadar (anak dibawah usia 7 tahun belum memiliki
pikiran sadar). Dengan Hypnotherapy semua peristiwa/kejadian mulai janin
masih dalam kandungan bisa diketahui dengan sangat jelas*
.
|
Kepercayaan
cari uang sukar tersebut akan berusaha dibuktikan kepada kita bahwa dialah (pikiran bawah sadar) yang benar,
dengan cara mempersulit kita mencari uang.
Oleh
karena itu, untuk bisa sukses, kita perlu menghilangkan (sebenarnya tidak bisa
hilang, tetapi hanya non aktif) semua belief
yang tidak mendukung kemajuan, dan memasukkan belief baru yang bisa
mendukung kemajuan. Jika belief sudah berubah, peta internal juga berubah, dan pada gilirannya akan
mengubah tindakan-tindakan, kemudian kebiasaan juga berubah, karakter berubah
dan nasib juga berubah (semua berlangsung otomatis).
Tanpa mengubah belief, segalanya hanya berjalan
ditempat.
Kapan Internal Map Terbentuk?
Internal map terbentuk pada usia tumbuh kembang mulai janin
yang masih berusia 3 bulan dalam kandungan sampai usia 21 tahun. Setelah usia
21 tahun, praktis peta sudah tidak banyak berubah, kita hanya tinggal
mengikutinya saja. ”Wong urip ngono mung sak dermo nglakoni”.
Hanya 5% orang yang bisa berubah spontan, sedang yang lain, hanya menjalani
saja. Jika dahulu kita pernah berkesimpulan bahwa ”uang itu jahat”, ”orang kaya
itu pelit”, ”perlu kerja keras kalau ingin kaya”, mungkin dari pembantu atau
orang tua (sekarang mungkin sudah lupa). Hasilnya,
kita akan miskin!!.
Ceiling (Plafond)
|
UNKNOWN (Zona tidak nyaman)
Sabotase
|
|
Floor (dasar)
|
Zona nyaman
|
Motivasi
Kemampuan keuangan kita selalu berada diantara ceiling dan floor saja. Jika kita berusaha menaikkan keuangan diatas ceiling (misalnya penghasilan kita
meningkat tajam), akan ada mental block
yang menghambatnya. Jika keuangan kita masuk
zona tidak nyaman (UNKNOWN), apapun
akan dilakukan oleh pikiran bawah sadar untuk membawa kita lembali ke zona
nyaman (yang sebenarnya sangat tidak nyaman – menurut kita).
Di tahun 80 an, ada
seorang tukang becak bernama pak Achmad. Dia hidup sangat sederhana seperti
umumnya tukang becak. Sebagai manusia normal, dia ingin memiliki kehidupan yang
lebih baik. Untuk itu, dia berusaha dengan cara seperti yang lain saat itu,
yaitu membeli kupon undian SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah).
Walaupun tidak pernah
dapat, setiap minggu dia tetap menyisihkan penghasilannya untuk membeli kupon,
sambil berdoa agar mendapat undian. Doanya terkabul, tidak tanggung-tanggung,
dia mendapat hadiah utama sebesar 1 milyar. Itu senilai 20 milyar uang
sekarang. Dipotong pajak, dia akan menerima sebesar 15 milyar. Dengan uang
sebesar itu, mestinya dia akan bisa hidup nyaman seumur hidupnya, karena jika
uang tersebut didepositokan, minimal akan mendapat 75 juta perbulan. Kalau
diinvestasikan ke toko swalayan waralaba, paling tidak akan memeroleh 20 toko,
yang menghasilkan 200 juta perbulan. Tetapi apa yang terjadi?, lima tahun kemudian, pak Achmad kembali
menarik becak, dan uangnya habis. Ketika ditanya , dia hampir tidak bisa
menjelaskan, dihabiskan untuk apa saja uangnya. Ada yang dipinjam famili tidak dikembalikan,
ada yang mengajak bisnis tetapi tertipu, dan ketika dia membeli tanah, ternyata
surat-surat tanahnya tidak beres dan lain-lain.
Mengapa ada orang yang
begitu mudah mendapat rezeki, dan setelahnya gampang sekali menghilang/habis.
Apakah hal tersebut merupakan suatu kebetulan?. Tidak, itu sama sekali bukan
kebetulan. Kita hidup di dunia ini, berada dibawah peraturan suatu hukum alam,
yang bernama Hukum Tarik Menarik/Hukum Menabur dan Menuai. Seperti halnya Hukum
Gravitasi yang berlaku setiap saat dan pada semua makhluk, LOA pun demikian
juga. Tidak sedetikpun kita bisa lepas dari hukum ini. Yang perlu dilakukan
adalah mengetahui, mempelajari kemudian menterapkan hukum ini untuk kemajuan
kehidupan.
Karena menang undian, dia melambung tinggi
melampaui comfort zone nya. Tetapi
batas ekspektasi/ceiling nya belum
berubah, maka yang terjadi, pikiran bawah sadar berusaha dengan segala cara
untuk mengembalikan pak Achmad ke zona nyaman (yang sebenarnya sangat tidak
nyaman, menurut kita). Pikiran bawah sadar selalu menganggap setiap keadaan
adalah netral. Anda kaya atau miskin sama saja bagi bawah sadar. Pokoknya yang
tergambar seperti itu, ya itulah comfort
zone nya. Anda tahu kemampuan pikiran bawah sadar?, yaitu bisa menghubungi
bawah sadar orang lain. Jadi, dia minta tolong orang lain untuk menipu pak
Achmad, dan meyakinkan pak Achmad bahwa dia tidak sedang ditipu, dan -sim
salabim, abra kedabra-, tertipulah dia dan habislah uangnya. Kok sadis amat,
apa pikiran bawah sadar tidak berpihak ke pak Achmad agar mereka hidup
bahagia?. Pikiran bawah sadar justru berusaha melindungi pak Achmad, tetapi
dengan caranya sendiri. Bagi bawah sadar, sesuatu yang ada di luar kotaknya
(tidak sama dengan program yang sudah ada) adalah sesuatu yang asing dan patut
dicurigai.
Kasus seperti pak Achmad banyak sekali
terjadi,bukan hanya terjadi di Indonesia
saja. Di luar negeri ada penelitian, dari 100 orang yang menang undian besar,
80 orang, lima tahun kemudian menjadi lebih miskin dari sebelum memenangkan
undian. Ada juga penelitian di Indonesia yang
dilakukan tahun 1994. Ternyata, 80% dari profesional berpenghasilan besar
(diatas 20 juta/tahun), jatuh miskin di usia tuanya. Gila nggak, para
profesional tadi memiliki penghasilan yang sangat besar, setara dengan 50
jutaan uang sekarang. Tetapi di usia
tuanya, sebagian besar jatuh miskin. Bagaimana dengan yang berpenghasilan
kecil?. Tentu saja, mereka tidak akan pernah jatuh miskin, karena memang sudah
miskin.
Contoh lain : Ada seorang pegawai sebut
saja G dengan gaji yang tidak seberapa besar, tinggal dirumah sederhana di
sebuah gang sempit (zona nyaman). Tiba-tiba saja dia mendapat uang milyaran
rupiah sehingga bisa beli rumah dan apartemen mewah dilingkungan elite dan gaya hidupnya sangat
mewah (masuk zona tidak nyaman). Apa kemudian yang terjadi? Bawah sadarnya
rupanya menghubungi bawah sadar orang lain agar menariknya kembali ke zona
nyaman.
Dahulu kami punya anak
asuh, kebetulan anak yatim, orang tuanya sangat tidak mampu. Singkat kata anak
tersebut kami sekolahkan di SMP. Soal makan pada awalnya kami mengalami
kesulitan, karena dia gak suka sayur dan lauk yang lain kecuali ikan asin (zona
nyaman). Jadi setiap hari kami harus menyediakan ikan asin, sambil kami ajari
agar suka sayur termasuk lauk yang lain. Setelah lebih dari 1 tahun baru mereka
mau makan sayur juga lauk yang lain. Rupanya apa yang menurut kami baik,
diterima sebaliknya oleh pikiran bawah sadar dia. Bawah sadar dia merasa
“terancam” dengan perlakuan kami. Akibatnya pikiran bawah sadar dia dengan
segala cara berusaha untuk menarik dia ke kembali ke zona nyaman. Akhir cerita
dia yang semula jujur menjadi anak yang suka mencuri à ketahuan à kami kembalikan ke
habitat nya semula (zona nyaman).
Hati-hati, bagi yang sudah bekerja keras tetapi hasilnya se gitu-gitu
saja, atau yang memiliki penghasilan besar tetapi simpanan/tabungan untuk masa
depan hanya segitu-gitu saja justru beban/kewajiban yang diperbanyak, misalnya
: rumah, mobil pribadi, HP, TV, motor tidak cukup kalau hanya memiliki satu
buah, suka kredit (kredit
= membeli barang dengan uang yang belum dimiliki = tidak punya simpanan yang
cukup untuk membeli secara cash = tidak punya bekal untuk menghadapi hari tua =
tidak punya penghasilan pasif yang bisa diwariskan = meninggalkan beban besar
pada diri sendiri dan mereka yang ditinggalkan), ganti-ganti TV, HP dll,
hati-hati, kita mungkin masuk golongan orang yang memiliki skenario kehidupan
miskin, ceiling nya rendah.
Cara
Mengubah Belief/Peta Internal
Sebelum mengubah apa-apa, yang perlu disadari adalah, belief atau peta internal, bukanlah kita. Untuk
memudahkan, ibaratnya, diri (otak) kita adalah komputer atau hardware, sedang peta internal adalah
program atau software. Sebagai
komputer tentunya sangat sempurna, karena kita adalah ciptaan Tuhan yang paling
sempurna. Sebagai perbandingan, otak lebah mamiliki 7000 sel. Hanya dengan 7000
sel lebah pekerja bisa membangun koloni, bisa melindungi ratu, bisa membangun
sarang, bisa mencari madu dalam radius 11 km. Hebatnya si lebah gak pernah
tersesat untuk pulang. Monyet memiliki 10 milyar sel. Seorang anak manusia
begitu lahir, tanpa memandang ras, suku bangsa dan lain-lain, memiliki jumlah
sel yang sama yaitu 100 milyar sel aktip ditambah 900 milyar sel pendukung,
sehingga jumlah seluruhnya satu trilyun
sel. Ini hanya potensi yang masih harus dikembangkan. Yang menentukan adalah
softwarenya disebut juga mindset. Jika sekarang ini ada perasaan tidak mampu,
rendah diri, ekonomi kurang, pendidikan kurang dan sebagainya, ITU BUKAN KITA.
Kebetulan saja program yang terinstall ke komputer adalah program ’sampah’.
Yang pertama kali dilakukan adalah menghilangkan dahulu (uninstall)
belief-belief yang tidak menunjang kemajuan (disebut mental block). Belief sering tercetus dalam ’self
talk’ yang kita keluarkan saat menghadapi suatu tekanan atau masalah.
Misalnya belief ’uang tidak dibawa mati’. Jika belief ini tidak dihilangkan, maka uang
tidak akan pernah bisa menghampiri kita. Cara menghilangkannya bisa
bermacam-macam, tetapi terlalu teknis untuk dibahas disini. Anda saya anjurkan
untuk membaca bukunya Adi W Gunawan:
Manage Your Mind for Success dan The Secret of Mindset serta bukunya Achmad Faiz Zaenuddin: Spiritual Emotional
Freedom Technique (SEFT).
Jauh lebih efektif mengubah mindset / skenario kehidupan, dibandingkan
menyangkalnya, kemudian ngotot bekerja atau berbisnis puluhan tahun, tanpa
terlebih dahulu mengubah mindset. Hal tersebut hanya membuang-buang waktu dan
kehidupan saja, karena hampir tidak banyak gunanya. Sebagian besar orang (95%)
seperti berlari diatas treadmill,
tidak kemana-mana.
Untuk bisa memiliki penghasilan yang besar, kita hanya perlu memasukkan
program ’sudah memiliki penghasilan
besar’. Selama bawah sadar programnya masih ’penghasilan kecil’, maka
sekuat/sekeras apapun usaha, penghasilan kita tetap saja kecil. Program
penghasilan kecil tadi berasal dari lingkungan disekitar kita. Penghasilan kita
adalah +10% dari rata-rata penghasilan 10 orang yang paling mempengaruhi
kita.
Referensi :
1.
Adi W Gunawan, “The Secret Of Mindset”, Gramedia
Pustaka Utama.
2.
Adi W Gunawan, “Manage Your Mind For Success”
Gramedia Pustaka Utama
Belum ada Komentar untuk "Skenario Kehidupan"
Posting Komentar