Pendengar Adalah Sahabat,Bukan Raja
12 Apr 2011
Tulis Komentar
“Dalam dunia bisnis, bagi seorang penjual yang sedang melayani komsumen, pelanggan adalah raja. Dalam dunia radio, bagi seorang
penyiar yang sedang bertugas, pendengar adalah sahabat terdekatnya.
Seorang sahabat tak akan menyakiti sahabatnya. Seorang sahabat akan
melayani dengan sepenuh hati. Maka, jangan sakiti sahabatmu dengan
ketidakpedulianmu. Jangan abaikan dia dengan ego pribadimu”.
Beberapa waktu lalu, saya mendapati alamat streaming on-line sebuah stasiun radio di luar kota melalui Facebook. Dengan rasa penasaran saya coba mendengarkan siaran radio tersebut melalui internet.
Kualitas audionya lumayan bagus.
Jaringannya juga oke. Siarannya tidak terputus-putus. Saya pun bergabung
menjadi fans radio ini di Facebook.
Dari status yang terdapat di Dindingnya,
nampaknya setiap pergantian acara para penyiarnya meng-update status
acara berikutnya. Status terakhir yang terdapat di dindingnya
menginformasikan penyiar akan siaran selama 2 jam sampai tengah malam
dengan lagu-lagu yang kebetulan mayoritas kesukaan saya.
Sebagai rasa simpati, saya coba kirimkan
comment ke status yang baru saja di update oleh si penyiar. Saya juga
request lagu kesukaan, dengan catatan kalau memang aturan main
memperbolehkan. Kalau tidak juga gak papa, karena saat itu memang bukan
acara request lagu. Yang penting comment saya dibaca.
Menit berganti menit, jam berganti jam.
Sampai acara hampir usai ternyata lagu saya tidak nongol sedikitpun.
Parahnya lagi, penyiar juga tidak menyapa nama saya sama sekali. Dia
malah menyapa nama-nama yang lain. Padahal saya sudah menunggu hampir 2
jam sampai terkantuk-kantuk.
Penasaran, saya buka lagi halaman Facebook
radio tersebut. Mengejutkan sekali. Ternyata hanya 2 orang yang memberi
comment di dindingnya. Saya dan seorang lain yang sekota dengan radio
itu. Komment orang itu sudah dibaca oleh si penyiar, sedangkan punya
saya sama sekali tidak terbaca.. Bahkan balasan comment di Facebook pun
juga tidak. Padahal waktu pengirimannya lebih duluan saya 1 jam
Entah mengapa, malam itu saya merasa kesal
sekali diperlakukan seperti itu. Bagi saya penyiar itu sudah bertindak
sangat egois sekali. Memang benar acara yang dia bawakan bukan acara
request atau salam-salaman. Tapi apa susahnya sih sekedar “menyapa”
nama pendengarnya yang sudah rela malam-malam menghabiskan pulsa speedy
selama 2 jam ? Mengapa berat sekali untuk sekedar memberi perhatian
kepada pendengar barunya ? Lantas untuk apa fasiltias streaming
on-linenya ? Untuk apa menulis status di Facebook kalau malas
mengomentari ? Padahal tidak butuh lebih dari 30 detik untuk sekedar
“say hello” dan “say thank you” kepada pendengarnya.
Bukankah pendegar adalah sahabatmu, bukan seorang raja yang menyuruh-nyuruhmu ?
Belum ada Komentar untuk "Pendengar Adalah Sahabat,Bukan Raja"
Posting Komentar